Rumah Minimalis Atap Pelana Untuk Keluarga Modern

Dyah Mahasasi Dyah Mahasasi
Musterhaus Mannheim 159, Skapetze Lichtmacher Skapetze Lichtmacher Modern Houses
Loading admin actions …

Sepasang suami istri membutuhkan rumah yang layak ketika mereka memutuskan untuk memiliki dan membesarkan anak. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah pemilihan bahan tanpa zat berbahaya, cara membuat rumah yang aman untuk anak tapi menarik secara visual, juga kemudahan mobilitas dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Rumah dua lantai berbahan kayu dan beton menawarkan kenyamanan dan kehangatan yang dibalut dalam visual modern berestetika. Warna dominan di rumah ini tampaknya biasa-biasa saja, tapi kejutan menanti Anda di kamar tidur anak. Apakah itu? 

1. Panorama sudut rumah

Arsitek rumah ini memadukan antara atap pelana tradisional dengan jendela berbingkai aluminium dan dinding beton. Fasad depan rumah dihiasi panel kayu sebagai elemen dekorasi. Flooring halaman depan adalah jalan kecil yang terbuat dari batako untuk pejalan kaki dan kendaraan. Sebagai pelengkap adalah taman minimalis di samping rumah yang dihiasi batu kecil. 

2. Fasad belakang

Teras merupakan bagian tambahan beratap datar di mana pemilik rumah bisa duduk santai menikmati sore hari di bawahnya. Lantai teras adalah dek kayu dengan furnish abu-abu agar serasi dengan jalan setapak dari paduan bahan beton dan batu yang mengelilingi rumah ini. Pintu belakang merupakan pintu kaca geser sehingga siapapun yang ada di dalam rumah dapat memandang ke arah halaman rumput tanpa halangan. 

3. Ruang keluarga

Lantai bawah merupakan area sosial dengan interior semi open plan, yang terdiri dari ruang tamu, ruang makan, dan dapur. Warna putih dan abu-abu masih menjadi warna dominan, dan diimbangi dengan warna solid hijau dan hitam pada furnitur. Arsitek memilih cara cantik membatasi ruangan, yaitu membuat dinding berlapis batu di antara ruang keluarga dan ruang makan. Pencahayaan ditata sehingga mengundang atmosfer dramatis, seperti lampu-lampu spot di atas dinding batu. 

4. Ruang sempurna untuk menikmati hari

Karpet tebal berwarna hijau, meja kopi beraksen kayu dan dinding batu merupakan lambang unsur-unsur alam. Dibandingkan dengan ruangan lainnya, ruang keluarga adalah area paling berwarna. Dalam psikologi warna, abu-abu merefleksikan kemutakhiran dan kesederhanaan. Mengingat warna ini berada di antara hitam dan putih, abu-abu kadang diasosiasikan dengan depresi. Untuk mengaburkan kesan ini, arsitek menyelipkan warna hijau untuk menipiskan perasaan tertekan di rumah  ini.  

5. Ruang makan

Interior semi open plan yang diterapkan di rumah ini cukup unik, karena ruangan yang akan kita lihat pertama kali saat membuka pintu depan adalah ruang makan. Selain perbedaan ketinggian lantai area masuk rumah dan ruang makan, arsitek menegaskan perbedaan fungsi dua ruang ini dengan materi flooring yang berbeda. Lantai semen ekspos terhampar di area masuk rumah. Sedangkan lantai kayu digunakan di ruang makan, dapur, dan ruang keluarga. Nilai lebih lainnya adalah pada pemilihan furnitur. Meja kayu polos dengan kursi makan futuristik adalah paduan dua gaya yang berbeda, tapi tetap menyenangkan saat dipandang.  

4. Dapur

Jendela-jendela di atas meja dapur menjaga sirkulasi udara sekaligus berperan sebagai sumber cahaya. Pernahkah terpikir dalam benak kita tentang bagaimana menjadikan furnitur dapur sebagai pusat perhatian? Ahli kami meletakkan lampu di bawah meja kompor. Hasilnya, meja dapur tampak berpendar di malam hari saat semua lampu di rumah dimatikan. Di samping itu, memanfaatkan meja kompor sebagai lemari adalah ide menghemat ruang yang brilian.

5. Ruang bawah tangga

Ruang di bawah tangga berisiko menjadi ruang mati bila kita kurang piawai memanfaatkannya. Di rumah ini, ruang bawah tangga menjadi arena bermain untuk anak dan ada potensi sebagai tempat penyimpanan. Aksen dinding coklat serasi dengan lantai kayu dan anak tangga kayu, sehingga ruangan putih dan abu-abu tampak lebih hidup.

6. Kamar tidur orang tua

Keuntungan memiliki rumah dengan langit-langit tinggi adalah, kita bisa memanfaatkan ruang antara plafon dan lantai dasar menjadi mezzanine (loteng tengah). Masih dengan flooring lantai kayu dan abu-abu, warna biru disematkan sebagai penyeimbang. Sejalan dengan gaya minimalis di ruangan lainnya, kamar tidur juga tidak dihiasi pernak-pernik dengan detil rumit. Lampu di tengah plafon sudah menjadi hiasan dinding yang fungsional.

7. Kamar tidur anak perempuan

Ada satu ruangan di rumah ini yang sama sekali tak mengandung warna abu-abu atau warna putih, yaitu kamar tidur ini. Meski masih menggunakan lantai kayu, nyaris tidak ada tempat untuk warna dingin di sini. Sebaliknya, kamar tidur ini didominasi warna merah muda melambangkan cinta secara universal, baik cinta pada diri sendiri maupun orang lain. Merah muda juga melambangkan femininitas sehingga cocok untuk kamar anak perempuan. Keuntungan menggunakan warna merah muda adalah kemudahan memadukannya dengan warna lain, seperti ungu, kuning dan jingga. Kita pun jadi mengagumi cara ahli kami mendefinisikan fungsi tiap ruangan di rumah ini dengan warna dinding dan elemen lainnya. 

Need help with your home project?
Get in touch!

Highlights from our magazine